Inovasi dan digitalisasi dalam usaha tani peternakan merupakan dua hal yang saat ini menjadi kunci utama dalam menghadapi perubahan pasar yang semakin dinamis. Menurut Pakar Pertanian, Profesor Bambang Setiadi, inovasi dan digitalisasi dapat membantu para petani dan peternak untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha mereka.
Inovasi dalam usaha tani peternakan dapat berupa penggunaan teknologi modern dalam proses budidaya dan pemeliharaan hewan ternak. Misalnya, penggunaan sistem irigasi otomatis untuk pertanian atau sistem pakan otomatis untuk peternakan. Dengan adanya inovasi ini, para petani dan peternak dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan hasil panen atau produksi hewan ternak.
Digitalisasi juga memainkan peran penting dalam usaha tani peternakan. Dengan adanya aplikasi dan perangkat lunak khusus, para petani dan peternak dapat memantau kondisi tanaman atau hewan ternak secara real-time, mengatur jadwal penyiraman atau pemberian pakan, serta melakukan analisis data untuk meningkatkan kinerja usaha mereka. Digitalisasi juga memungkinkan para petani dan peternak untuk terhubung dengan pasar secara langsung, sehingga mereka dapat menjual produk mereka dengan harga yang lebih kompetitif.
Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Peternak Indonesia, Bapak Surya Wijaya, inovasi dan digitalisasi bukan hanya sekedar tren, namun sudah menjadi kebutuhan bagi para petani dan peternak untuk tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif. “Para petani dan peternak yang tidak mau berinovasi dan menggunakan teknologi digital akan tertinggal jauh oleh pesaing mereka yang lebih adaptif,” ujar Bapak Surya.
Dalam menghadapi perubahan pasar yang semakin cepat, inovasi dan digitalisasi dalam usaha tani peternakan memang menjadi hal yang tidak bisa dihindari lagi. Para petani dan peternak perlu terus mengikuti perkembangan teknologi dan berani melakukan perubahan dalam usaha mereka. Dengan begitu, mereka akan mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.